Disini penulis mencoba berbagi informasi kepada siapapun dan tidak ada niat sama sekali untuk mengajarkan kepada pembaca. semua materi yang disampaikan ini didapatkan dari hasil pembelajaran penulis dari berbagai sumber seperti kajian-kajian islam, dan sumber-sumber lainnya, yang artinya penulis tidak mungkin menyampaikan seluruh materi ini murni hasil pemikiran dan imajinasi penulis sendiri.
Bismillahirrahmaanirrahiim, mari kita mulai
Bismillahirrahmaanirrahiim, mari kita mulai
kita seringkali mendengar kata "ikhlas" dan kebanyakan dari kita menafsirkan bahwa ikhlas memiliki arti yang sama dengan rela / ridho / menerima dengan lapang dada, dsb. Misalhnya, seseorang yang telah kehilangan anggota keluarganya berkata "saya sudah mengikhlaskan kepergiannya", atau contoh lain seperti "hp kamu ilang ya? yaudalah ikhlasin aja". Benarkah ikhlas artinya demikian? agar kita tidak salah persepsi, mari kita telaah lebih dalam lagi.
"ikhlas" berasalah dari bahasa arab "akhlasa" أخلص yang artinya murni, atau bisa juga diartikan memurnikan, pemurnian, pemurnian. Selanjutnya, menurut KBBI, murni diartikan sebagai berikut.
jadi, ikhlas = murni = asli = tidak bercampur dengan yang lain. Untuk lebih meyakinkan, mari kita lihat surat ke 112 di dalam Al Quran, yaitu Al Ikhlas.
surat di atas adalah surat Al-Ikhlas, tapi apakah isi surat tersebut berisi tentang rela, ridho, menerima lapang dada, dan hal-hal yang berkaitan dengan ketegaran merelakan sesuatu?
surat Al-Ikhlas berisi mengenai ketauhidan kita kepada Allah, bahwa Allah itu satu/esa. Lalu mengapa surat tersebut diberi nama Al-Ikhlas (murni) sedangkan ayat -ayat nya tidak mengandung kata ikhlas, dan justru berisi tentang ketauhidan kepada Allah?
menurut buya hamka, surat Al-Ikhlas ini memiliki maksud untuk memurnikan ketauhidan kita kepada Allah SWT, sehingga keyakinan itu bersih dan tidak bercampur dengan hal-hal lain. tauhid ini berarti mengesakan, bisa dilihat pada ayat pertama : katakanlah "Dialah Allah yang satu". artinya, Allah itu esa dan kita harus mengesakan Allah. ketika kita tauhid kepada Allah, maka harus murni, sehingga tidak boleh ada unsur lain bercampur ketika kita bertauhid, bila itu terjadi maka hal tersebut dinamakan syirik. itulah mengapa surat ini dinamakan Al-Ikhlas, artinya kita harus memurnikan ketauhidan Allah.
setelah memahami makna "ikhlas" yang sebenarnya, semoga kita tidak salah persepsi mengenai makna ikhlas yang sebenarnya, dan mari kita tingkatkan ketauhidan kita kepada Allah SWT. tulisan ini sebetulnya semata-mata untuk mengingatkan penulis sendiri, dan apabila pembaca mendapatkan ilmu dari tulisan ini, itulah ilmu yang Allah berikan.

ConversionConversion EmoticonEmoticon